• Oksigen bereaksi dengan kebanyakan unsur membentuk suatu senyawa yang disebut oksida. Istilah oksidasi dihubungkan dengan reaksi ini.
• Contoh : karat (Fe2O3)yang terbentuk merupakan rekasi oksidasi besi oleh oksigen di udara secara perlahan.
• Logam yang diperoleh kembali dari oksida logamnya dikenal dengan istilah reduksi.
• Dalam arti luas oksidasi reduksi dapat di analisa lebih jauh dengan memperhatikan reaksi suatu logam dengan oksigen
• 4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3 (s)
Pengertian
• Dalam arti sempit
• Oksidasi = pengambilan suatu oksigen
• Reduksi = pelepasan suatu oksigen
• Dalam arti luas
• Oksidasi = pelepasan elektron oleh suatu zat
• Reduksi = pengambilan elektron oleh suatu zat
• Oksidasi = bertambahnya bilangan oksidasi
• Reduksi = berkurangnya bilangan oksidasi
• Jadi suatu reaksi yang melibatkan oksidasi dan reduksi adalah reaksi redoks
• Contoh :
• Mg → Mg2+ + 2e- (Oksidasi )
• O2 + 4e- → 2O2- (Reduksi)
• Senyawa pengoksid adalah zat yang mengambil elektron dari zat yang dioksidasi.
• Senyawa pereduksi adalah zat yang memberi elektron kepada suatu zat lainnya yang direduksi.
Langkah untuk membuat suatu reaksi redoks dengan cara setengah reaksi
• A. Pada suasana Asam
- bagi persamaan rx dalam dua reaksi setengah
- Setimbangkan atom-atom yang ada selain oksigen dan hidrogen.
- Setimbangkan oksigen dalam rx setengah dengan menambahkan molekul air pada sisi yang memerlukan oksigen. Tambahkan satu molekul air untuk tiap satu oksigen yang dibutuhkan.
- Setimbangkan atom hidrogen pada tiap rx setengah dengan menambahkan ion H+ pada tiap sisi yang memerlukan hidrogen. Tambahkan satu atom H+ tiap hidrogen yang dibutuhkan.
- Setimbangkan muatan pada tiap rx setengah dengan menambahkan elektron pada sisi yang sesuai.
- Kalikan tiap rx setengah dengan faktor yang sesuai agar jumlah elektron yang diterima sama dengan yang diberikan.
- Jumlahkan kedua rx setengah
- Hilangkan semua yang sama pada kedua persamaan rx.
Langkah untuk membuat suatu reaksi redoks dengan cara setengah reaksi
• Untuk menyetimbangkan persamaan reaksi pada suasana basa yaitu dengan cara mengerjakannya sesuai dengan pada suasana asam, selanjtnya untuk mengubah ke suasana Basa, langkahnya adalah :
- Untuk tiap ion H+ yang harus dihilangkan dari persamaan, tambahkan ion OH- pada kedua sisi persamaan.
- Gabungkan ion H+ dan OH- menjadi H2O.
- Hilangkan H2O yang ada pada kedua belah pihak.
• Cara lain untuk menyetimbangkan reaksi pada suasana basa adalah dengan cara:
- Untuk membuat setimbang atom hidrogen, tambahkan satu molekul H2O pada sisi rx setengah yang kurang hidrogen dan pada sisi lainnya ditambahkan satu ion OH-
- Untuk membuat setimbang atom oksigen, tambahkan dua atom hidroksida pada sisi yang kurang oksigen dan pada sisi lainnya tambahkan satu molekul air.
Beberapa zat oksidator dan reduktor yang biasa dipakai
- Ion permanganat (MnO4-).
Umumnya ion (MnO4-) berada dalam bentuk garamnya yaitu KMnO4. berwarna hitam-ungu. Sebagai oksidator, maka unsur mangan (biloks = 7) akan direduksi menjadi Mn2+ (bila suasana asam) tidak berwarna dan akan menjadi MnO2 (bila suasana basa/ netral) yang tidak larut.
- Ion kromat dan ion dikromat (CrO42- dan Cr2O72-)
jika suasananya asam oksidator yang aktif adalah ion dikromat, sedangkan bila suasananya basa maka oksidatornya adalah ion kromat.
dalam suasana asam maka ion krom akan direduksi sehingga biloksnya menjadi +3. dan kalau dalam suasana sedikit basa produk reduksinya adalah Cr(OH)3 yang tak larut. Sedangkan jika dalam suasana basa kuat maka ion krom akan direduksi menjadi CrO2- (ion kromit)
- Ion sulfit dan ion bisulfit(SO32- dan HSO3-)
Ion-ion ini jika dioksidasi maka akan menghasilkan ion sulfat. Bila dalam suasana basa maka pereaksinya adalah SO32- , baik zat asalnya ion suofit ataupun bisulfit. Sebaliknya dalam suasana asam maka bentuk pereaksinya adalah HSO3- dan H2SO3.
Oksidasi ion sulfit dalam suasana basa lebih mudah dari pada oksidasi bisulfit dalam suasana asam, sehingga dalam suasana basa merupakan reduktor yang baik.
- Ion tiosulfat (S2O32-)
ion ini direaksikan dengan suatu oksidator kuat maka akan teroksidasi menjadi ion sulfat. Misalkan gas klor direaksikan dengan ion tiosulfat maka akan menghasilkan ion sulfat.
Tapi jika direaksikan dengan oksidator yang lebih lemah (misalnya I2) akan menghasilkan ion tetrationat (S4O62-)
0 Comments:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)